Every project has a unique story
Kali ini saya akan bahas desain rumah tinggal dua lantai, dan kebetulan proyek ini adalah kerjaan yang saya garap pada masa awal bikin biro. Lokasinya terletak dalam kompleks perumahan. Rumah ini dirancang dengan luas bangunan 164m2 diatas lahan seluas 180m2.
Aslinya sih ini rumah lama. Tapi diruntuhkan dan dibangun baru. Bongkaran bangunan lama dijadikan timbunan untuk rumah baru. Jadi posisinya sengaja saya naikkan sekitar 80-100 cm dari jalan, karena dulunya jalan depan rumah ini selalu banjir tiap tahun.
Konsep
Bangunan ini saya rancang dengan konsep kesederhanaan (simplicity) dan kejelasan (clarity). Sederhananya lebih mengarah ke minimalis, dalam artian sebuah elemen dikembalikan kepada fungsi dasarnya. Saya menghapus bagian-bagian yang tidak perlu (seperti ornamen dan profil) dan meninggalkan elemen-elemen utama saja tanpa menghilangkan nilai estetika. Dengan menghilangkan unsur-unsur yang tidak perlu, pembangunan jadi lebih fokus untuk hal yang benar-benar penting.
Bentuk Bangunan
Bangunan dirancang berbentuk kotak, dengan modul 4mx4m. Bentuk kotak diambil, karena dirasa paling efektif dan efisien secara tata ruang. Struktur bangunannya dibuat menerus dan tipikal. Posisi kamar mandi di lantai satu, sejajar atas-bawah dengan posisi kamar mandi di lantai dua. Dengan begitu, instalasi pemipaan dan sanitasi menjadi satu jalur, dan terpusat di satu area saja. Biaya bahan, material dan pengerjaannya pun menjadi lebih hemat.
Ruang Tengah
Idenya adalah menyatukan beberapa fungsi ruang menjadi satu, dalam hal ini ruang keluarga, ruang makan, dan dapur dijadikan satu kesatuan dengan konsep open-plan. Ruangan ini memiliki luas sekitar 32m2. Agar makin terkesan luas, saya membuat ruangan ini dengan konsep inside-out, yakni konsep ruang yang didominasi material transparan (kaca) dan dihadapkan ke arah taman. Karena setiap sisi dibuat terbuka dengan jendela besar, dan pintu geser, ruangan ini sama sekali tidak membutuhkan lampu dan AC terutama pada siang hari, yang mana menjadikan rumah ini lebih hemat energi.
Taman Samping
Di sisi kanan ruang tengah terdapat taman samping yang cukup luas dengan pintu geser, yang bisa menjadi perpanjangan ruang tengah. Tadinya mau dibuat kolam renang, tapi ngga jadi karena perawatannya merepotkan. Taman ini bersifat privat, artinya hanya bisa dinikmati dari area dalam rumah. Taman seluas 30m2 ini difungsikan sebagai area hijau. Belakangan, taman ini dijadikan kebun produktif untuk kebutuhan memasak pemilik rumah.
Tangga
Agar semua area rumah terkena sinar matahari, void rumah ini saya letakkan tepat diatas tangga, dan dibuatkan jendela kecil untuk menangkap cahaya. Karena dapurnya diposisikan agak di sudut belakang, void dan jendela kecil diatas tangga ini jadi penyelamat area dapur dari kegelapan kalo siang hari. Tangganya terbuat dari beton, dengan material penutup yang beda dari material lantai lain. Granit yang digunakan berukuran 90cm x 30cm utuh, menyesuaikan ukuran anak tangga, biar ngga ada nat lantai di anak tangganya.
Area Terbuka
Masalah utama yang sering diminta oleh pengguna jasa adalah bagaimana agar lahan yang dimiliki dapat terbangun seluruhnya. Padahal keberadaan area terbuka sangat penting. Sebagian besar lahan di bangunan ini digunakan sebagai area terbuka. Jadi sisi kiri, kanan dan belakang rumah ini ngga nempel ke dinding rumah tetangga (seperti di rumah-rumah cluster). Kenapa? Selain untuk koridor servis, sirkulasi udara, dan antisipasi kebakaran, juga biar dinding dalamnya nggak lembab kalo pas musim hujan. Celah antara dinding rumah dan dinding tetangga, kadang kemasukan air hujan dan bikin lembab, dan treatment nya agak susah. Kalo dinding dibuat ngga dempet ama tetangga, paling nggak akan lebih aman. Apabila masih lembab, perbaikannya juga lebih gampang karena nggak melibatkan dinding tetangga.
Interior
Prinsip utama dalam desain minimalis adalah that everything should needs a reason. Misalnya, kenapa harus memilih perabot besar kalo perabot kecil saja sudah cukup. Kenapa membeli banyak peralatan masak padahal jarang memasak. Secara umum, konsep interior dan pemilihan perabot rumah ini mengacu pada tema utama, yakni simplicity. Nggak ada elemen yang nggak perlu, warna pun hanya putih dan hitam sebagai aksen. Pemilihan perabotnya pun disesuaikan dengan tema, seperti membuat kitchen set tanpa handle, membeli perabot dengan warna yang kalem, tidak berprofil, dan lain-lain.
Nama Proyek - HR House
Tahun - 2012 s/d 2015
Luas Lahan - 180m2
Luas Bangunan - 164m2
Tipe Bangunan - Rumah Tinggal
Comments